bg_image
Posted By

Lapangbola

Salah satu cara untuk merebut bola/bertahan adalah dengan tekel, baik itu dengan keadaan meluncur (sliding tackle) atau pun tetap berdiri (stand tackle). Kedua tipe tekel tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pada artikel ini akan dibahas tentang stand tackle sebagai cara merebut bola/bertahan. Apakah kamu seorang bek yang ingin tahu cara stand tackle yang benar atau pemain yang ingin tahu cara menghindari tekel tersebut? Mari simak!

Apa Itu Stand Tackle?

Stand tackle adalah salah satu jenis tekel dimana pemain bertahan melakukan tekel dengan posisi tetap berdiri. Berbeda dengan sliding tackle dimana seorang pemain bertahan berada dalam posisi meluncur.

Tekel jenis ini juga bisa dibagi dua, yaitu poke tackle dan block tackle.

a. Poke Tackle

Meski poke memiliki arti mencolek, poke yang dimaksud pada tekel ini adalah mencolok/menyodok bola.

Kalau di dunia sepak bola amatir, poke tackle lebih familiar dengan diksi “colok bola”. 

Meski jauh lebih simpel dari sliding tackle, poke tackle tetap perlu timing, waktu reaksi, kecerdasan, dan pengambilan keputusan yang tepat.

Pemain yang memiliki panjang kaki di atas rata-rata memiliki keunggulan tersendiri dalam melakukan tekel ini.

b. Block Tackle

Block tackle adalah tekel yang dilakukan dengan tujuan menyetop tembakan atau operan. Biasanya hal ini dilakukan dengan kaki dan dalam jarak dekat dengan lawan.

Mungkin block tackle mirip dengan intersep. Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah dalam intersep, tidak ada lawan yang di-challenge atau benturan fisik. Sementara dalam tekel ada challenge atau sedikit benturan fisik dengan lawan.

Kelebihan Stand Tackle
a. Prosedurnya Simpel

Berbeda dengan sliding tackle yang butuh banyak persiapan, perhitungan, dan dilakukan dengan akurasi serta presisi yang tinggi. Stand tackle prosedurnya jauh lebih simpel dari itu.

Hal ini karena sekedar menjulurkan bola untuk “mencolok” bola saja sudah dihitung sebagai stand tackle, bahkan berpotensi menjadi pembuka counter attack.

b. Minim Risiko Cedera

Sliding tackle memiliki risiko tinggi karena selain dapat mencederai lawan, kamu juga dapat mencederai diri sendiri jika dilakukan dengan tidak benar. 

Berbeda dengan stand tackle yang memiliki risiko cedera lebih rendah. Kalau pun salah timing, yang mungkin terbentur adalah paha, punggung kaki terinjak pul sepatu lawan, atau lawan jatuh karena terjegal. 

Meski lawan terjatuh dan cedera, harusnya tidak separah sliding tackle, karena stand tackle tidak memiliki momentum (massa x keceptan) sebesar sliding tackle.

Mungkin ada kasus khusus untuk pemain dengan berat badan berlebih dimana salah tumpuan saja berisiko tinggi untuk cedera lutut.

c. Jika Gagal, Masih Ada Kemungkinan untuk Bertanggung Jawab

Kalau gagal sliding tackle, kamu akan ketinggalan jauh beberapa langkah dengan lawan. Berbeda dengan stand tackle yang jika gagal dilakukan, kamu hanya tertinggal sedikit langkah saja. 

Jika daya ledak ototmu bagus, kamu masih bisa mengejar lawan yang barusan melewatimu.

Kelemahan Stand Tackle

Karena cukup dengan menjulurkan kaki, maka jangkauan dari stand tackle-mu hanya sebatas panjang kakimu saja. 

Kemungkinan kamu akan kesulitan untuk berhasil dalam melakukan tekel ini jika lawanmu memiliki akselerasi yang bagus atau kakimu tidak terlalu panjang.

Tentukan dengan Bijak Mana Tipe Tekel yang Tepat saat sedang Bertanding

Baik itu stand tackle atau pun sliding tackle, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu bertahan.

Pikirkan dengan matang-matang, lalu putuskan mana jenis tekel yang harus kamu lakukan.

Ingin tekelmu sebagai pemain tercatat di statistik sepak bola? Ayo klik link ini!