bg_image
Posted By

Lapangbola

Kartu merah dalam sepak bola bisa menjadi pembalik keadaan di dalam satu pertandingan. Salah satu alasannya adalah pertandingan menjadi berat sebelah karena dilakukan dengan sebelas orang melawan sepuluh orang.

Bisa dibilang, kartu merah adalah mimpi buruk bagi seorang pemain sepak bola. Sudah merugikan diri sendiri, ikut merugikan tim juga secara keseluruhan.

Apa itu kartu merah dalam sepak bola? Kondisi apa saja yang menyebabkan kartu tersebut keluar dari saku wasit?

Apa Itu Kartu Merah dalam Sepak Bola?

Kartu merah dalam sepak bola adalah penanda dari wasit bahwa suatu pemain yang mendapat kartu tersebut harus dikeluarkan dari pertandingan/permainan.

Pemain yang mendapat kartu merah harus meninggalkan lapangan secepatnya, tidak ambil bagian lagi dalam pertandingan, dan juga tidak bisa diganti dengan pemain cadangan. Dengan kata lain, tim dengan pemain yang mendapat kartu merah akan bermain dengan jumlah pemain kurang dari sebelas.

Apa Penyebab Kartu Merah bisa Dikeluarkan Wasit?

a. Untuk Pemain

Untuk pemain, kartu merah bisa didapatkan jika:

  • Melakukan tekel berbahaya yang mengabaikan keamanan pemain dan menggunakan kekuatan yang berlebihan, atau usaha bertahan yang brutal 
  • Menerjang lawan untuk merebut bola dari depan, samping, belakang dengan kekuatan yang berlebihan dengan menggunakan satu atau dua kaki
  • Menggunakan kekuatan/kebrutalan kepada pemain lawan, rekan satu tim, ofisial, penonton, atau orang lain saat tidak memperebutkan bola. 
  • Tidak sedang memperebutkan bola, tetapi memukul dan mengenai wajah atau mulut lawan dengan lengan/tangan
  • Melakukan handball kepada peluang yang sudah sangat jelas akan menjadi gol (tidak berlaku untuk kiper)
  • Menggagalkan peluang yang pasti menjadi gol dengan pelanggaran 
  • Mendapatkan kartu kuning kedua di dalam satu pertandingan
  • Jika ada VAR, memasuki VOR (video operation room)
  • Sejak zaman pandemic COVID-19, batuk dengan sengaja kepada pemain lain 

Jika lebih dari lima pemain mendapatkan kartu merah, maka pertandingan disetop

b. Untuk Ofisial Tim

Untuk ofisial tim, hal-hal ini akan membuat mereka mendapat kartu merah

  • Membuang waktu saat lawan akan memulai permainan seperti menahan bola, menghalangi lawan, atau menendang bola jauh-jauh
  • Sengaja keluar dari area teknikal untuk:
  1. Melakukan protes kepada ofisial pertandingan
  2. Aksi provokatif
  3. Memasuki area teknikal lawan dengan bau-bau provokatif dan konfrontatif
  4. Sengaja menendang/melempar objek ke dalam lapangan
  • Memasuki lapangan untuk:
  1. Berkonfrontasi dengan ofisial pertandingan baik itu pada half-time atau full-time
  2. Mengganggu permainan
  • Memasuki VOR jika ada VAR
  • Perilaku agresif seperti meludah dan menggigit pemain lawan, pemain cadangan lawan, dan juga ofisialnya, serta penonton dan ofisial pertandingan
  • Mendapatkan kartu kuning kedua
  • Bicara dengan kalimat kotor
  • Menggunakan alat elektronik komunikasi yang tidak sah atau berperilaku tidak pantas karena gangguan dari alat elektronik komunikasi
  • Bertengkar dengan memakai fisik (adu jotos)

Manjer/ofisial tim yang mendapatkan kartu merah tidak boleh melakukan kontak dengan pemain, rekan ofisial tim, dan ofisial pertandingan selama durasi pertandingan berlangsung. 

Jika pemain yang mendapatkan kartu merah bisa tidak bermain selama dua pertandingan atau lebih. Untuk manajer yang mendapatkan kartu merah, biasanya hanya dikenakan larangan satu pertandingan saja (bisa lebih, tergantung keparahan, misalnya karena adu jotos, maka bisa lebih keras lagi larangannya). 

Mari Hindari Kartu Merah!

Kartu merah akan sangat merugikan tim sendiri dan membantu tim lawan untuk menang. Karena itu, jangan sampai kena kartu merah dan bermain lah dengan sportif!