bg_image
Posted By

Lapangbola

Gol bunuh diri merupakan momok mengerikan bagi setiap pemain sepak bola, terutama bek atau pun kiper. Meski jika ditonton, gol bunuh diri terkadang terlihat lucu, terdapat trauma yang membekas dari para pelakunya, bahkan bisa momen tersebut bisa teringat seumur hidup.

Mari telusuri gol bunuh diri atau yang biasa dikenal dengan own goal.

Apa Itu Gol Bunuh Diri

Gol bunuh diri adalah ketika pemain dalam suatu tim mencetak gol ke gawangnya sendiri, baik itu disengaja atau pun tidak.

Uniknya, tidak ada penjelasan tentang gol bunuh diri di FIFA Law of The Games dan FIFA sendiri belum memberikan definisi resmi dari own goal.

Pada tahun 1997, FIFA mengatakan bahwa apakah jika bola masuk ke gawang sendiri merupakan deflection atau gol bunuh diri merupakan tugas tidak resmi dari wasit.

Bagaimana Cara Penentuan Gol Bunuh Diri?

Menurut FIFA, empat faktor ini menjadi hal yang harus ditentukan dalam menentukan gol bunuh diri dilakukan atau tidak.

  • Kesalahan pemain dan arah terbang bola
  • Pemain bertahan harus dengan sengaja terlibat saat gol bunuh diri
  • Penyerang harus diasumsikan sedang mencari gol
  • Penyerang tidak bisa dijadikan sebagai pencetak gol jika hanya melakukan tekanan saja kepada pemain bertahan tanpa menyentuh bola 

Setiap kompetisi biasanya memiliki definisi dan penentuan yang berbeda soal gol bunuh diri. Wasit yang berhak untuk menentukan apakah pemain bertahan melakukan own goal atau tidak. Meski demikian, pada kompetisi hal ini harus dilakukan dengan bijak karena ada gelar top scorer, sehingga satu gol pun berharga.

Liga Inggris memiliki panel akreditasi gol yang terdiri dari tiga orang untuk menentukan siapa yang mencetak gol seandainya keputusan atau momen gol tersebut tidak jelas, misalnya kemelut di depan gawang.

Contoh dari bukti kerja panel akreditasi gol tersebut adalah saat Leicester City vs Manchester United di musim 2020/2021. Awalnya gol diberikan kepada Jamie Vardy, tetapi kemudian dari review panel akreditasi gol, ternyata gol tersebut diubah menjadi gol bunuh diri Axel Tuanzebe.

Tembakan yang Terdefleksi

Pernah memblokir tendangan penyerang, tetapi hasilnya bikin kiper mati langkah dan jadinya kebobolan? Bola tembakan hasil dari blok tersebut menghasilkan tembakan yang terdefleksi, sehingga bukan merupakan gol bunuh diri.

Cara Mencegah Terjadinya Gol Bunuh Diri

 

a. Komunikasi antar Lini Pertahanan dan Kiper

Gol bunuh diri bisa terjadi jika lini pertahanan mengalami miskomunikasi, terutama dengan kiper. Misalnya, awalnya kiper ingin mengambil bola, tetapi bek malah melakukan passing, sehingga kiper kaget dan bolanya masuk ke gawang sendiri.

Jaga komunikasi antar lini pertahanan dan kiper agar “insiden” tersebut tidak terjadi.

b. Tetap Tenang

Gol bunuh diri juga bisa terjadi kalau seorang bek tidak tenang, misalnya karena ditekan lawan. Misalnya, karena panik ditekan lawan, seorang pemain mengoper ke kiper, tetapi karena tidak memiliki visi, operannya malah masuk ke gawang sendiri.

Tetap tenang, gunakan visi untuk melihat sekitar dan ambil keputusan yang terbaik.

c. Hadapkan Badan Mengarah ke Gawang Lawan

Saat sedang momen berduel udara seperti tendangan sudut atau menyambut umpan silang, posisi badan jangan menghadap gawang sendiri agar jika kaki/kepalamu mengenai bola, bolanya tidak mengarah ke gawang sendiri.

Ayo Cegah Gol Bunuh Diri!

Gol bunuh diri tidak hanya merugikan tim, tetapi juga individu, bahkan memori tentang gol bunuh diri bisa teringat seumur hidup.

Mari cegah gol bunuh diri dan perbanyak membobol gawang lawan!