Pekan kelima BRI Liga 1 2021 bergulir pada tengah pekan ini. Artinya, jadwal cukup padat harus dihadapi para klub Liga 1. Meski begitu, sistem kompetisi yang terpusat sedikit mengurangi masalah yaitu waktu tempuh perjalanan. Pertandingan berlangsung di area Jabodetabek dan Kabupaten Bandung yang berarti secara waktu tempuh normal tidak lebih dari empat jam.
Jadwal padat ini tentu berpengaruh pada kualitas fisik pemain dan pada akhirnya juga berakibat pada performa tim. Salah satu dampaknya adalah produktivitas gol. Terlihat pada grafik di bawah ini, jumlah gol pekan kelima Liga 1 2021 merupakan yang paling sedikit dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.
Menurunnya kualitas fisik berakibat pada eksekusi teknik dan pengambilan keputusan para pemain. Ketika stamina sudah menurun, pemain lebih sulit untuk menjaga konsentrasi sehingga sangat mungkin mereka kesulitan dalam penempatan posisi. Akhirnya, peluang gol kian sulit tercipta. Selain itu, meski sudah memiliki peluang, stamina yang menurun juga berpengaruh pada eksekusi teknik. Artinya, peluang tembakan tepat sasaran atau gol menjadi lebih kecil.
Jika melihat dari jeda antar pertandingan, mayoritas tim hanya memiliki waktu tiga hari. Jeda yang dimaksud adalah jeda antara pertandingan di pekan keempat dan pekan kelima. Hanya empat tim yang memiliki waktu istirahat empat hari, dan hanya satu tim yang memiliki waktu istirahat lima hari.
Meski begitu, tidak semua tim sukses memaksimalkan waktu istirahat yang lebih panjang. Di antara lima tim yang memiliki waktu istirahat lebih dari tiga hari, hanya dua tim yang sukses meraih kemenangan. Bhayangkara FC sukses mengalahkan Persik Kediri dan Persebaya Surabaya mampu menundukkan PS Sleman.
Namun perlu diingat bahwa waktu istirahat memang bukan satu-satunya faktor penentu kemenangan. Banyak hal lain yang jelas berpengaruh terhadap hasil pertandingan. Salah satunya materi pemain. Tidak bisa dipungkiri bahwa Bhayangkara memiliki komposisi tim yang lebih superior dari Persik. Alhasil, Persik tetap dibuat tidak berkutik meski memiliki waktu istirahat paling banyak, yaitu lima hari.
Kedalaman skuat tentu saja penting dalam kondisi jadwal padat seperti ini. Memiliki pemain utama dan pemain pelapis yang secara kualitas hampir sama merupakan keuntungan besar. Rotasi bisa dilakukan tanpa harus mengurangi kekuatan tim. Djajang Nurjaman dan Paul Munster melakukan rotasi bagi masing-masing tim, yaitu Barito Putera dan Bhayangkara.
Rotasi tersebut nyatanya berbuah hasil manis. Barito Putera akhirnya memetik tiga poin pertama usai mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-0. Sementara kemenangan yang diraih Bhayangkara atas Persik membuat mereka merangsek ke puncak klasemen, menggeser Bali United yang hanya bermain imbang.
Namun, rotasi tidak menjadi satu-satunya cara pelatih untuk meraih kemenangan pada jadwal padat ini. Persela Lamongan, Arema FC, dan Persebaya hanya melakukan satu pergantian namun mereka berhasil meraih kemenangan. Iwan Setiawan, Thiago Almeida, dan Aji Santoso tampak tetap percaya pada para pemain utama mereka meski tidak dalam kondisi fit. Melakukan rotasi dapat menjadi opsi namun kembali pada kondisi masing-masing tim.
Liga 1 akan kembali bergulir pada akhir pekan ini. Pekan keenam menjadi pekan penutup seri pertama Liga 1 musim ini. Jeda antara pekan kelima dan pekan keenam otomatis tidak lama. Menarik dinanti dan diamati bagaimana respon para pelatih dalam menghadapi situasi ini.