Memasuki seri kedua, jadwal BRI Liga 1 2021 semakin ketat. Setelah pekan sebelumnya bergulir pada 15-17 Oktober, pekan kedelapan ini berlangsung tanggal 20-23 Oktober. Total 31 gol tercipta pada pekan ini, hanya dua tim yang mampu mencatatkan nirbobol yaitu PSIS dan Arema FC.
Dua tim yang belum terkalahkan terus menjaga tren positif. PSIS menang tipis 1-0 atas Barito Putera dan Persib menghajar PSS Sleman dengan skor 4-2. Meski begitu, puncak klasemen tetap menjadi milik Bhayangkara FC yang sukses menundukkan Bali United dengan skor 2-1. Anak asuh Paul Munster bangkit usai dikalahkan Persib pada pekan sebelumnya.
Dari sembilan pertandingan yang bergulir, tiga di antaranya menyajikan drama comeback. Tim yang kebobolan terlebih dahulu mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul hingga akhirnya mampu meraih kemenangan. Sempat tertinggal dari Persipura, Persik mampu memutar balik keadaan dan menang dengan skor 4-2. Cerita serupa tersaji pada laga Persib melawan PSS Sleman. Maung Bandung tertinggal 0-1 pada babak pertama sebelum akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 4-2. Terakhir, Borneo juga menyudahi babak pertama dengan kondisi tertinggal satu gol dari PSM. Anak asuh Risto Vidakovic bangkit pada babak kedua dan sukses mencetak dua gol yang akhirnya bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Bermain di Stadion Moch Soebroto Magelang, Persipura unggul pada menit ke-15 usai Todd Ferre sukses memaksimalkan umpan terobosan dari Riky Kayame. Namun keunggulan anak asuh Jacksen Tiago tidak bertahan lama, enam menit berselang striker andalan Persik, Youssef Ezzejjari, mampu menyamakan kedudukan. Persik menambah dua gol pada babak pertama lewat Faris Aditama dan gol bunuh diri Takuya Matsunaga. Persipura membuka asa usai mencetak gol dari gol bunuh diri Vava Mario Yagalo, namun Ezzejjari kembali membobol gawang Fitrul Dwi Rustapa pada menit ke-88 untuk memastikan kemenangan Macan Putih.
Antisipasi umpan silang dan bagaimana pemain Persipura tidak membuat kesalahan harus menjadi perhatian Jacksen. Dua gol pertama Persik yang dicetak oleh Ezzejjari dan Faris berasal dari situasi umpan silang. Pada laga ini, Persik mencatatkan 11 umpan silang dan empat di antaranya sukses menemui sasaran.
Dua gol sisanya lahir dari kesalahan sendiri pemain Persipura. Pertama, tendangan bebas Dionatan Machado salah diantisipasi oleh Matsunaga sehingga akhirnya justru membobol gawang Persipura. Ketika Persipura hanya butuh satu gol untuk menyamakan kedudukan, bek tengah Henrique Motta membuat blunder. Tendangan gawang pendek dari Fitrul gagal dikontrol dengan baik sehingga mampu direbut oleh Machado. Pemain asal Brasil itu mengirim umpan datar ke yang berhasil dimaksimalkan oleh Ezzejjari.
Persib juga membuat dua kesalahan yang berujung dua gol lawan, bedanya adalah mereka bangkit dan mampu meraih tiga poin. Pada menit ke-34, miskomunikasi antara Nick Kuipers dan Mohammed Rashid membuat umpan Kuipers mampu dipotong oleh Irfan Jaya. Penetrasi dari Irfan menghasilkan tembakan yang sebenarnya mampu ditepis oleh Teja Paku Alam, namun bola muntah mampu disambar oleh Nemanja Kojic. Kesalahan kedua terjadi setelah Persib unggul 4-1, Achmad Jufriyanto kehilangan bola ketika Persib sedang membangun serangan. PSS melakukan transisi cepat yang berakhir dengan gol Irfan.
Memasuki babak kedua, Roberts Alberts memasukkan dua striker asing Persib yaitu Wander Luiz dan Geoffrey Castillion. Mereka menggantikan Febri Haryadi dan Dedi Kusnandar. Formasi tidak berubah namun susunan pemain sedikit berubah. Ezra yang semula bermain sebagai striker digeser ke sayap kiri, sementara Rashid yang awalnya bermain di posisi second striker turun menjadi double pivot dengan Marc Klok. Frets Butuan tetap menjadi penyerang sayap namun berganti sisi, dari sisi kiri ke sisi kanan.
Susunan pemain ini membuat Persib tampil lebih menyerang. Rashid tetap berperan sebagai gelandang serang untuk membantu dua striker Persib. Ia terlibat dalam proses terjadinya penalti yang menjadi gol penyeimbang Persib. Umpan terobosan terukur pemain asal Palestina itu membuat Asyraq Gufron menjatuhkan Frets di kotak penalti. Wander sukses mengkonversi peluang emas tersebut menjadi gol.
Persib terus tampil menyerang dan Rashid kembali berkontribusi. Ia kerap merangsek ke kotak penalti PSS untuk menambah opsi, terutama ketika striker sedang melebar. Gol pertama Rashid dicetak melalui umpan silang Zalnando ketika Wander Luiz sedang melebar. Gol kedua Rashid juga tercipta melalui situasi serupa, Wander Luiz sedang melebar dan Castillion sedang turun. Umpan Castillion ke Rashid yang berada di dalam kotak penalti mampu diteruskan pemain berusia 26 tahun itu untuk menjebol gawang Miswar Saputra.
Beralih ke laga antara Borneo dan PSM, Yakob Sayuri mampu membawa Juku Eja unggul pada menit ke-29 usai memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Ilham Udin. Berbeda dengan Roberts yang mengganti dua pemain pada jeda babak, Vidakovic tetap mempercayakan 11 pemain pertama hingga akhirnya mereka bisa membalikkan keadaan.
Sisi kanan menjadi sumber dari dua gol Borneo. Pertama, Borneo memanfaatkan ruang antara bek tengah dan bek kiri PSM yang membuat Marckho Merauje melepaskan umpan terobosan ke kotak penalti dengan Terens Puhiri sebagai target. Terens melepaskan cutback yang berhasil disambar Jonathan Bustos.
Kedua, kombinasi antara Terens sebagai sayap kanan, Bustos sebagai gelandang serang, dan Merauje sebagai bek kanan membuat Merauje memiliki ruang untuk melepaskan umpan silang dari sisi kanan. Umpan silang pemain 26 tahun itu sukses ditanduk Francisco Torres menjadi gol.
Terlepas dari proses gol tim yang mampu melakukan comeback, mental kuat pemain juga sangat dibutuhkan dalam situasi ini. Mereka harus yakin bahwa mereka bisa mengejar ketertinggalan, dan tentu saja dengan mindset yang tepat. Tidak perlu memikirkan bagaimana caranya menang, hanya perlu fokus mencetak gol demi gol. Persik, Persib, dan Borneo sukses melakukan hal tersebut dengan baik pada pekan ke-8 ini.