Pekan keenam BRI Liga 1 2021 menjadi pekan terakhir seri pertama yang berlangsung di Jabodetabek dan Kabupaten Bandung. Lima dari sembilan laga berakhir imbang. Bhayangkara FC mampu menjaga konsistensi dan menempati urutan pertama klasemen sementara. Anak asuh Paul Munster mampu meraih lima kemenangan dan satu hasil imbang.
Peringkat lima besar diisi oleh tim yang belum terkalahkan. Setelah Bhayangkara, terdapat PSIS yang unggul selisih gol dengan Bali United di urutan selanjutnya. Sementara itu, dua finalis Piala Menpora 2021 berada di posisi empat dan lima. Persija dan Persib sama-sama meraih dua kemenangan dan empat imbang.
Pekan ini diwarnai dengan para striker yang mampu menuntaskan tugasnya dengan baik, yaitu mencetak gol. Beberapa dari mereka mampu melanjutkan catatan apik dalam urusan gol, beberapa lainnya baru mencetak gol perdana musim ini. Mereka adalah Lerby Eliandry (Bali United), Dimas Drajad (Persikabo), Francisco Torres (Borneo), Marko Simic (Persija), Rafael Silva (Madura United), Carlos Fortes (Arema), Ezechiel Ndouassel (Bhayangkara), dan Bruno Silva (PSIS).
Terdapat beberapa nama lain yang sebenarnya bukan striker namun bermain di lini depan dalam skema 4-4-2. Muhammad Rafli (Arema), Ricky Kayame (Persipura), dan Ferinando Pahabol (Persipura) juga mampu mencatatkan namanya pada papan skor.
Bagi Lerby dan Bruno, gol pada pekan keenam ini merupakan gol pertama mereka musim ini. Lerby sukses mencetak gol penyeimbang kala Bali United berhadapan dengan Persikabo. Sementara Bruno mampu membobol gawang Persebaya untuk menggandakan keunggulan PSIS. Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk PSIS.
Selain Lerby, Dimas menjadi striker lokal lainnya yang mampu mencetak gol. Ketika hampir seluruh tim mempercayakan posisi striker pada pemain asing, Dimas justru mendapat menit yang cukup banyak. Ia tampil di semua laga, lima di antaranya turun sebagai pemain utama. Sejauh ini, Dimas mampu mencatatkan dua gol dan satu asis.
Tiga striker asing menutup seri pertama dengan gol kedua mereka musim ini. Simic sukses mengkonversi penalti menjadi gol ketika Persija menghadapi Persiraja. Gol tersebut menjadi gol semata-wayang pada laga itu. Torres berhasil menggandakan keunggulan Borneo meski akhirnya mereka dipaksa bermain imbang melawan Persita. Baru 10 menit pertandingan berjalan, Rafael sukses mencetak gol meski akhirnya Madura United kembali meraih hasil imbang.
Penampilan impresif dicatatkan oleh dua striker asing lainnya, Fortes dan Ezechiel. Mereka masing-masing mampu mencetak brace. Tambahan dua gol membuat Ezechiel berhasil menjadi top skor sementara dengan torehan enam gol. Sementara Fortes tampak mulai beradaptasi dengan atmosfer sepakbola Indonesia. Laga sebelumnya, Fortes membuka kran gol untuk Arema, tambahan dua gol tentu akan meningkatkan kepercayaan diri pemain asal Portugal itu untuk seri kedua nanti.
Bagi Fortes, musim ini merupakan musim pertama ia bermain di Indonesia. Dengan pelatih yang juga berkebangsaan Portugal, Thiago Almeida, Fortes tentu mendapat dukungan untuk beradaptasi dengan baik. Performa pemain 26 tahun itu sejauh ini tidak mengecewakan. Ia sangat rajin dalam membuat pergerakan dan kerap membuat lawan keluar dari posisi. Fortes juga tidak jarang bisa menciptakan peluang bagi dirinya sendiri.
Jika melihat statistik, ia total mencatatkan enam dribel. Bukti bahwa meski memiliki badan gempal, kaki Fortes tetap lincah dan bisa berbahaya bagi lawan. Sejauh ini, ia mencatatkan 18 tembakan, tujuh di antaranya tepat sasaran. Fortes menunjukkan bahwa ia bisa menjadi momok menakutkan bagi pertahanan lawan.
Terakhir, Ezechiel kembali tampil memukau. Dua gol ke gawang Barito Putera mengantarkan pemain asal Chad itu menjadi top skor Liga 1. Performa impresifnya berkontribusi besar bagi kesuksesan Bhayangkara sejauh ini. Jika terus tampil konsisten, Ezechiel mungkin saja bisa melewati catatan gol terbanyaknya di Liga 1, yaitu pada musim 2018 dengan torehan 17 gol untuk Persib Bandung.
Pemain berusia 33 tahun itu mampu mencatatkan 17 tembakan sejauh ini, delapan di antaranya tepat sasaran. Insting tajam dalam mencetak gol dan determinasi tinggi Ezechiel menjadi senjata utama Bhayangkara di lini depan. Kemampuan duel udara yang baik juga membuat ia sangat dominan dalam situasi bola atas. Meski begitu, ia harus berbenah soal menempatkan diri di posisi onside. Ezechiel merupakan pemain dengan jumlah offside terbanyak yaitu 14, dua kali lipat dari Pahabol di posisi kedua.
Pertandingan sepakbola ditentukan oleh jumlah gol, bukan hal lain. Karena itu, peran striker sangat penting. Mereka bisa menjadi pembeda pada sebuah laga, merubah hasil pertandingan atau bahkan prestasi satu musim dalam satu aksi. Pekan ini, mereka mampu membuktikan pada masing-masing pelatih bahwa mereka bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.