Setelah pekan ke-8 berakhir pada Sabtu (23/10), pekan ke-9 kembali bergulir pada Senin (25/10). Seri kedua yang dihelat di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini memang memiliki jadwal yang cukup padat. Ditambah cuaca yang mulai memasuki musim hujan membuat tim harus bekerja ekstra dalam memastikan pemainnya fit dan tetap bugar.
Pada pekan ke-9 ini, hanya Bali United yang mampu meraih kemenangan dengan selisih gol lebih dari satu. Duel menarik tersaji pada laga antara Persib dan PSIS, dua tim yang belum terkalahkan musim ini. Maung Bandung meraih kemenangan dan menjadikan mereka satu-satunya tim yang belum pernah kehilangan poin. Meski begitu, kemenangan Bhayangkara atas Borneo membuat anak asuh Paul Munster tetap berada di puncak klasemen.
Jadwal padat ini tampak mempengaruhi beberapa aspek, salah satunya adalah konsentrasi pemain. Seiring dengan turunnya kondisi fisik, daya fokus pemain juga berkurang. Hal ini membuat mereka bisa melakukan kesalahan yang berakibat fatal bagi tim.
Persela dan Persebaya mampu memaksimalkan kesalahan lawan untuk mencetak gol. Menghadapi Persik, Persela mampu unggul pada babak pertama. Berawal dari umpan lambung Andri Muliadi, Arthur Silva gagal menyapu bola dengan baik. Jabar Sharza mencoba untuk merebut bola dari Silva dan akhirnya bola liar diambil oleh Malik Risaldi. Pemain berusia 25 tahun itu sukses menceploskan bola ke gawang Fajar Setya.
Mencetak gol terlebih dahulu tentu merupakan impian dari pelatih Persela, Iwan Setiawan. Dengan tipe permainan reaktif dan mengandalkan serangan balik, mencetak gol terlebih dahulu membuat Persela bisa nyaman menerapkan sistem low block. Pada laga ini, pertahanan Persela mampu menghadang gempuran serangan Persik. Meski menguasai pertandingan dengan penguasaan bola 65% dan melepaskan total 14 tembakan, Persik gagal membobol gawang Dwi Kuswanto. Kiper berusia 36 tahun itu membuat delapan penyelamatan.
Sementara itu, Persebaya berhadapan dengan rival bebuyutan mereka, Persija. Pertandingan berlangsung sengit namun Bajul Ijo mampu mencetak gol pada babak pertama memanfaatkan kesalahan dan miskomunikasi bek Persija. Muhammad Hidayat mencoba memanfaatkan garis pertahanan tinggi Persija dengan umpan ke belakang lini. Taisei Marukawa berada dalam posisi onside karena terdapat Otavio Dutra yang tidak segaris dengan pemain belakang Persija lainnya.
Tidak adanya komunikasi antara Dutra dan Rezaldi Hehanusa membuat bola akhirnya bisa diambil Marukawa. Pemain asal Jepang itu hanya tinggal berhadapan dengan Andritany Ardhiyasa dan akhirnya ia bisa mencetak gol satu-satunya pada laga ini. Persebaya mampu menahan serangan Persija yang dominan dengan skema umpan silang. Macan Kemayoran melepaskan 17 umpan silang namun hanya tiga yang berhasil tepat sasaran.
Laga sengit terjadi di Stadion Maguwoharjo yang mempertemukan dua tim yang belum terkalahkan pada delapan laga awal musim ini. Pada laga ini, Persib banyak melepaskan umpan silang dengan Wander Luiz sebagai target utama. Namun, dari 18 umpan silang hanya lima yang tepat sasaran, tidak ada yang berbuah gol. Sementara PSIS coba melakukan high pressing untuk memaksa pertahanan Persib melakukan kesalahan. Taktik ini membuat Hari Nur mendapatkan peluang emas meski pertandingan belum berjalan satu menit.
Hujan besar di daerah Sleman juga cukup menyulitkan kedua tim. Hingga akhirnya pada menit 60, Persib berhasil mencetak gol lewat situasi bola mati. Berawal dari sepak pojok, second ball disambar oleh Febri Haryadi dengan tembakan first time yang gagal dihalau kiper Joko Ribowo. Skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Selain laga sengit di papan atas, pekan ke-8 ini juga menyajikan laga sengit dua tim di zona degradasi yaitu Barito Putera dan Persipura. Kedua tim sama-sama mengancam gawang lawan dengan total 13 tembakan untuk masing-masing tim. Namun tidak ada gol tercipta dari situasi open play.
Pada menit ke-56, Barito berhasil mencetak gol lewat situasi sepak pojok. Eksekusi Ambrizal Umanailo gagal disapu dengan baik oleh Ian Kabes. Bola liar mampu ditanduk oleh Azamat Baimatov untuk menggetarkan jala gawang Fitrul Dwi. Satu-satunya gol pemain dengan 30 penampilan untuk timnas Kirgistan ini bertahan hingga pertandingan usai.
Pada pertandingan yang berlangsung sengit, hal-hal seperti set piece dan memanfaatkan kesalahan lawan bisa menjadi senjata untuk memenangkan pertandingan. Ketika skema menyerang sedang buntu, dua hal tersebut bisa menjadi solusi dalam membobol gawang lawan. Sebaliknya, konsentrasi harus tetap dijaga agar bisa bertahan dengan rapi dan kuat. Meminimalisir kesalahan sehingga lawan tidak bisa mencetak gol karena kesalahan sendiri.
Penulis: Dzikry Lazuardi