Perebutan gelar juara BRI Liga 1 2021 semakin sengit. Tiga tim yang tengah dalam performa impresif mampu meraih tiga poin. Mereka adalah Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya. Tidak perlu diperdebatkan bahwa mereka bertiga adalah kandidat kuat juara musim ini.
Menghadapi PSS, Arema sukses meraih kemenangan dengan skor 2-0. Babak pertama berjalan cukup alot, PSS bermain sangat sabar dengan penguasaan bola hingga 63%, namun tidak menghasilkan banyak peluang. Anak asuh I Putu Gede hanya menciptakan tiga tembakan.
Arema juga tidak banyak membahayakan gawang lawan. Singo Edan hanya membuat empat tembakan pada babak pertama. Memasuki babak kedua, pelatih Eduardo Almeida melakukan dua pergantian pada jeda babak. Muhammad Rafli dan Sandi Sute masuk menggantikan Hanif Sjahbandi dan Jayus Hariono. Masuknya Rafli menambah daya gedor Arema, ia terlibat dalam proses gol pertama Arema dengan menarik dua lawan keluar dari zona sehingga tercipta ruang di sisi lain. Ia bahkan tercatat sebagai pencetak asis pada gol kedua Arema berkat umpan silang dengan kaki luar yang berhasil dimaksimalkan oleh Dendi Santoso.
Kemenangan yang diraih Arema sekaligus menjadi ajang balas dendam atas PSS yang merupakan satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Arema musim ini. Pada pekan ketiga, Arema takluk 1-2 dari PSS. Usai laga tersebut hingga saat ini, Arema belum terkalahkan dalam 16 laga betuntun BRI Liga 1 2021.
Tim Jawa Timur lainnya juga meraih poin penuh. Persebaya sukses menundukkan PSM dengan skor 2-1. Persebaya unggul dua gol terlebih dahulu lewat gol penalti Taisei Marukawa pada menit ketiga dan sontekan Marselino Ferdinan pada menit ke-55. PSM hanya mampu membalas lewat Wiljan Pluim, enam menit jelang laga berakhir.
Memanfaatkan kesalahan lawan menjadi kunci dua gol Persebaya. Pertama, tekanan dari Samsul Arif membuat kiper PSM, Hilmansyah, salah mengontrol bola hingga harus menjatuhkan Samsul di kotak penalti. Marukawa sukses mengeksekusi penalti dengan sempurna. Kedua, tekanan Marselino kepada Hasyim Kipuw membuat Persebaya memiliki situasi 2v1 yaitu Marukawa dan Marselino melawan Kipuw. Kombinasi dua pemain tersebut diselesaikan dengan baik oleh Marselino.
Gaya pressing intens dan proaktif merupakan ciri khas dari pelatih Aji Santoso. Memaksa lawan melakukan kesalahan bukan semata-mata keberuntungan, melainkan situasi yang sudah direncanakan. Hasil ini membuat Persebaya hanya berjarak satu poin dari Arema dan Bhayangkara. Anak asuh Aji Santoso sukses menyapu bersih lima laga terakhir dengan kemenangan.
Di laga lainnya, Bhayangkara mampu mengalahkan Madura United dengan skor 3-2. Meski hanya mencatatkan penguasaan bola sebesar 39%, Bhayangkara mampu mencuri gol lewat skema serangan balik cepat. Melvin Platje menjadi bintang pertandingan dengan torehan dua gol.
Masuknya Platje sebagai amunisi baru Bhayangkara di tengah musim membuat mereka memiliki dua sayap dengan tipe berbeda. Andik Vermansyah di sisi kanan merupakan sayap yang memiliki kecepatan dan bisa melakukan penetrasi. Sementara Platje di sisi kiri memiliki pergerakan tanpa bola dan penyelesaian akhir yang baik. Dua gol berasal dari kombinasi dua sayap dengan tipe berbeda. Satu gol tambahan dicetak oleh Adam Alis yang masuk menggantikan Platje.
Hasil ini membuat Bhayangkara tetap memiliki poin sama dengan Arema. Anak asuh Paul Munster sukses meraih 12 kemenangan dari 19 laga yang dijalani. Catatan tersebut merupakan yang terbanyak musim ini, bersama Persebaya yang juga mencatatkan 12 kemenangan.
Berbicara soal kandidat juara, sebenarnya Persib bandung digadang-gadang menjadi calon kuat juara dengan materi pemain yang mewah. Namun, Persib memiliki catatan buruk ketika menghadapi tim besar. Dalam lima laga melawan tim lima besar sejauh ini yaitu Arema, Bhayangkara, Persebaya, dan dua kali melawan Bali United, Persib hanya meraih empat poin. Hasil dari imbang kontra Bali United pada putaran pertama dan menang atas Bhayangkara, sisanya kalah. Hal ini membuat Persib kehilangan poin sementara pesaingnya meraih poin maksimal.
Perebutan gelar juara tentu belum berakhir. Arema, Bhayangkara, dan Persebaya memang merupakan tim kuat musim ini. Baik itu dari materi pemain atau performa di atas lapangan. Namun, bukan berarti Persib dan Bali United yang berada di urutan empat dan lima sudah resmi tersingkir. Semua masih mungkin terjadi.
Penulis: Dzikry Lazuardi