Laga antara dua tim bertabur bintang tersaji di Stadion Maguwoharjo antara Persib Bandung melawan Bali United. Meski diperkuat nyaris semua pemain bintangnya, kedua tim harus berbagi angka setelah pertandingan berakhir dengan skor 1-1. Bali sempat unggul terlebih dahulu lewat sontekan Willian Pacheco di awal babak kedua sebelum gol dari Frets Butuan membuyarkan kemenangan Serdadu Tridatu.
Susunan pemain
Bali United menurunkan formasi 4-2-3-1 ala pelatih Stefano ‘Teco’ Cugurra. Made Andhika, Willian Pacheco, Haudi Abdillah, dan Ricky Fajrin mengisi pos lini belakang di depan kiper Wawan Hendrawan. Duet Hariono dan Fadil Sausu menjaga keseimbangan lini tengah Bali United di belakang kuartet Fahmi Al-Ayyubi, Diego Asis, Stefano Lilipaly, dan Ilija Spasojevic di lini depan.
Persib turun dengan formasi serupa. Henhen Herdiana, Nick Kuipers, Victor Igbonefo, dan Ardi Idrus di lini belakang. Dedi Kusnandar menjadi gelandang jangkar ditemani Beckham Putra. Febri Haryadi, Frets Butuan, dan Esteban Vizcarra mengisi pos gelandang serang di belakang Ferdinan Sinaga.
Susunan pemain kedua tim
Kedua tim kesulitan melakukan serangan
Laga antara kedua tim berlangsung cukup alot. Salah satu penyebabnya adalah blok pertahanan masing-masing kesebelasan. Baik Persib maupun Bali United menerapkan blok pressing yang menyulitkan lawan melakukan progresi serangan.
Persib banyak bertahan dengan blok menengah dan rendah dalam susunan 4-5-1. Ketiga gelandang mereka turun untuk menutup area tengah sejajar dengan pemain sayap. Blok tersebut menutup semua koridor vertikal sehingga menyulitkan Bali United untuk melakukan progresi serangan.
Tak hanya Persib, blok pertahanan Bali juga menyulitkan lawan. Bermain dengan blok menengah dan tinggi, Bali menerapkan pressing dengan berorientasi kepada penjagaan perorangan (man oriented) kepada pemain tengah dan depan Persib. Penjagaan ini membuat Persib kesulitan melakukan progresi serangan lantaran opsi-opsinya sudah tertutup.
Selain itu, kesulitan keduanya untuk melakukan progresi serangan adalah tumbukan formasi dan gaya bermain keduanya. Secara natural terjadi situasi 3v3 di lini tengah dan 2v2 di sisi sayap. Situasi ini yang menyulitkan kedua tim sehingga harus banyak mengandalkan situasi 1v1 lewat kebolehan skill individu.
Situasi 3v3 di tengah dan 2v2 di sayap
Minim solusi
Hal lain yang membuat laga ini cukup berimbang adalah minimnya solusi masing-masing pasukan untuk mengatasi masalah yang ada. Terdapat beberapa variasi yang coba digunakan untuk menembus blok pressing lawan atau situasi deadlock sama jumlah di tengah dan sayap. Akan tetapi, hal tersebut masih jauh dari kata efektif karena masih terdapat beberapa masalah turunannya.
Persib, misalnya, untuk mengatasi penjagaan perorangan dan situasi 4v3 di lini tengah coba memainkan Vizcarra yang berposisi sayap kiri lebih ke tengah. Harapannya, pemain naturalisasi tersebut mampu menciptakan situasi 4v3 dan membuat gelandang bertahan lawan, Hariono, terpecah konsentrasinya karena harus menjaga dua pemain. Dengan begitu diharapkan Persib bisa lebih lancar melakukan progresi ke depan.
Sayangnya, hal tersebut urung terjadi. Pasalnya, ketika Vizcarra masuk ke tengah, tidak ada pemain lain yang menjaga kelebaran. Dengan begitu, bek kanan Bali United, Made Andhika leluasa untuk meninggalkan areanya dan mengikuti Vizcarra. Hal ini bisa dicegah dengan, misalnya, menaikkan posisi bek kiri (Ardi Idrus) lebih tinggi guna ‘mengikat’ Made Andhika di tempatnya. Situasi 4v3 lebih bisa diharapkan.
Tidak adanya pemain yang eksploitasi ruang yang ditinggal Vizcarra membuat Persib gagal ciptakan situasi 4v3
Problem lain juga terlihat di kubu Bali United. Melawan Persib yang memainkan blok rendah dan minim tekanan di area lapangan Bali, mereka tidak memiliki okupansi ruang yang ideal di area lawan. Dalam banyak kasus Bali justru ‘boros’ pemain ketika melakukan bangun serangan dengan terlalu banyak pemain berada di depan blok. Hal ini tidak berdampak positif bagi serangan Bali United karena mereka akan kalah jumlah di lini depan.
Minimnya solusi tersebut terlihat dalam angka statistik. Kedua tim secara kolektif hanya menciptakan 3 tembakan tepat sasaran. Begitu juga dengan akurasi umpan silang, di mana hanya ada 1 umpan silang tepat sasaran dari 18 percobaan di laga kali ini. Angka statistik yang menonjol justru pada aksi bertahan. Pertandingan ini secara keseluruhan menampilkan 46 tekel, 49 pelanggaran, 82 intersep, 33 sapuan, dan 39 pemulihan bola.
Kesimpulan
Laga Persib melawan Bali United sangat jauh dari label laga bertabur bintang. Permainan yang monoton antara kedua kubu lantaran minimnya solusi untuk membongkar pertahanan lawan sangat terlihat di laga kali ini. Secara umum, hasil imbang adalah hasil yang cukup adil bagi kedua tim.