Persebaya sukses amankan tiga poin keduanya di gelaran Piala Menpora. Kali ini Bajul Ijo sukses mengatasi Madura United dengan skor 2-1. Meski lawan mendominasi nyaris di sepanjang laga, Persebaya sukses curi dua gol kemenangan lewat Ady Setiawan dan Rendi Irwan.
Susunan pemain
Persebaya turun dengan formasi 4-2-3-1. Satria Tama mengawal gawang di belakang back four Koko Ari, Rahmat Irianto, M. Syaifuddin, dan Alwi Slamat. Duet Ady Setiawan dan M. Hidayat sebagai double pivot memberikan proteksi di lini tengah. Supriadi dan Akbar Firmansyah menyisir kedua sisi lapangan. Hambali Tolib di posisi No. 10 menopang Samsul Arif sebagai penyerang tunggal.
Madura United turun dengan pola serupa. M. Ridwan kali ini diberi kesempatan turun dari menit pertama. Empat pemain belakang diisi oleh Marckho Sandy, Fachruddin Aryanto, Jaimerson, dan Rendika Rama. Zulfiandi dan Jacob Pepper berduet di jantung lini tengah di belakang Hugo 'Jaja' Gomes di pos No. 10. Di lini depan Alfin Tuasalamony dan M. Kevy bermain mengapit Beto Goncalves.
Susunan pemain kedua tim
Dominasi Madura
Skuad bintang Madura bermain menekan sejak awal. Anak asuh Rahmad Darmawan coba mendominasi pertandingan lewat penguasaan bola. Bermain konstruktif dari kaki ke kaki, Madura banyak berprogresi dengan skema ini.
Hasilnya, Madura mampu menguasai bola hingga 72% dan menghasilkan 17 tembakan. Akurasi operan mereka juga tinggi, dengan 442 kali tepat sasaran dari 532 percobaan. Madura juga aktif menciptakan peluang, dengan 20 kali melakukan percobaan umpan silang dan menciptakan 11 umpan kunci.
Persebaya yang coba menahan gempuran Madura tampil bertahan dengan blok rendah 4-4-2 atau 4-1-4-1. Persebaya coba meminimalkan jarak antar lini dan antar pemainnya sehingga ruang bagi lawan semakin sempit. Dalam blok pertahanan Persebaya, kedua sayap ikut turun jauh dan hanya menyisakan Hambali dan Samsul di lini depan.
Madura sendiri memiliki beberapa solusi untuk menembus pertahanan Persebaya. Salah satu yang banyak terlihat adalah melakukan overload dan rotasi yang dinamis. Overload dilakukan dengan beberapa pemain di sisi yang sama. Tujuannya adalah menciptakan situasi menang jumlah atas pemain bertahan guna menciptakan progresi yang lancar.
Di momen ini Madura menggunakan bek kanan, sayap kanan, pemain No. 10, dan salah satu pivot untuk menciptakan situasi 4v2 melawan bek kiri dan gelandang kiri Persebaya. Dengan begini Madura dapat melakukan progresi serangan berupa umpan akhir ke pemain depan.
Salah satu skema Madura bongkar pertahanan lawan
Skema ini banyak dilakukan di sepertiga akhir lapangan guna menciptakan peluang. Biasanya rotasi antar pemain yang melakukan overload tadi juga dilakukan agar opsi operan tetap tersedia dan orientasi pemain bertahan Persebaya menjadi kacau.
Persebaya keluar dari tekanan
Permainan agresif juga diperlihatkan Madura ketika sedang tidak menguasai bola. Begitu kehilangan possession, pemain Madura segera melakukan counterpress untuk merebut kembali penguasaan. Mereka juga menerapkan pressing blok tinggi untuk sesegera mungkin mencegah Persebaya membangun serangan. Lantas, bagaimana Persebaya keluar dari tekanan dan merebut kemenangan?
Salah satunya adalah pergerakan support dari kedua winger Persebaya. Mereka kerap bermain lebih ke dalam bersama penyerang dan pemain No. 10. Dari situasi ini terkadang Persebaya mampu menciptakan situasi 4v4 di lini belakang Madura.
Di situasi seperti di bawah, Persebaya mampu mem-bypass blok pressing Madura dengan umpan langsung ke lini depan. Dengan adanya pemain sayap yang lebih ke dalam, penyerang menjadi memiliki opsi untuk kombinasi via wallpass dan memanfaatkan situasi 4v4 tersebut.
Cara Persebaya keluar dari tekanan
Kesimpulan
Di laga ini Persebaya menunjukkan blok pertahanan yang rapi sekaligus serangan yang efisien. Dengan dua hal tersebut, mereka mampu membendung daya gedor Madura yang dihuni oleh pemain-pemain berkualitas. Dua kemenangan dari dua laga juga turut memperbesar peluang Bajul Ijo lolos ke babak delapan besar.