Stadion Pakansari menjadi saksi terakhir pesta sepakbola Indonesia sebelum pandemi pada 2 Maret 2020 lalu. Tuan rumah Persikabo takluk dari Arema FC dua gol tanpa balas berkat dua gol yang dicetak oleh Kushedya Hari Yudo. Setelah itu, liga diundur karena pandemi. Publik sepakbola Indonesia harus bersabar hingga 1,5 tahun untuk dapat kembali menyaksikan pertandingan Liga 1.
Kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia yang kini bertajuk BRI Liga 1 itu kembali digulirkan pada Jum’at, 27 Agustus 2021. Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi venue pembukaan liga musim ini yang mempertemukan juara Liga 1 2019, Bali United, dan juara Liga 2 2019, Persik Kediri. Bali United sukses mengalahkan Persik dengan skor tipis, 1-0. Kompetisi musim ini dilaksanakan dengan sistem seri, di mana seri satu berlangsung di Jabodetabek. Sembilan pertandingan rampung digelar dengan pembagian tiga laga dihelat pada periode 27-29 Agustus 2021, enam sisanya berlangsung pada 3-5 September 2021.
Total 19 gol tercipta pada pekan pembuka ini. Delapan dari 19 gol tersebut atau 42% dari total gol dicetak oleh pemain asing atau naturalisasi. Persentase ini terbilang cukup tinggi karena mayoritas pemain pada suatu tim diisi oleh pemain lokal. Perlu diingat juga bahwa beberapa tim seperti Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan belum turun dengan pemain asing mereka. Fenomena ini lumrah terjadi di mana pemain asing menjadi andalan sekaligus sumber gol tim Liga 1.
Harrison Cardoso (Brasil) mencetak gol lewat titik putih yang menjadi gol pembuka kemenangan 2-1 Persita Tangerang atas Persipura Jayapura. Brace Ezechiel Ndouassel (Chad) memastikan Bhayangkara FC memetik tiga angka usai mengalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-1. Satu gol Persiraja dicetak oleh Paulo Henrique (Brasil). Jaja (Brasil) membuka keunggulan Madura United meski akhirnya mereka bermain imbang 1-1 melawan Persikabo. Cerita serupa juga terjadi pada laga PS Sleman kontra Persija Jakarta, Yann Motta (Brasil) membuka keunggulan Macan Kemayoran namun pertandingan berakhir imbang 1-1. Dua sisanya dicetak oleh dua pemain naturalisasi yaitu Marc Klok (Persib Bandung - Belanda) dan Guy Junior (Borneo FC - Kamerun).
Statistik tembakan tepat sasaran juga bisa menjadi acuan bagaimana seorang pemain bisa membahayakan gawang lawan. Pada pekan perdana ini, terdapat total 68 tembakan tepat sasaran. Sebanyak 49% atau total 33 tembakan di antaranya tercatat atas nama pemain asing atau naturlaisasi. Hal ini menunjukkan bagaimana pemain berdarah asing bisa menjadi juru gedor bagi tim Liga 1.
Torehan asis juga didominasi oleh pemain asing. Dari 11 asis yang dicatat oleh tim statistik Lapangbola, tujuh di antaranya atau 63% berasal dari pemain asing. Melvin Platje (Belanda) mengirimkan umpan cantik yang sukses dikonversi menjadi gol kemenangan Bali United oleh Muhammad Rahmat. Umpan silang Yevhen Bokhashvili (Ukraina) ditanduk Ramai Rumakiek menjadi gol penyeimbang Persipura. Renan Silva (Brasil) mencatatkan asis untuk gol pertama Ezechiel pada kemenangan Bhayangkara FC. Ciro Alves (Brasil) tercatat sebagai pemberi asis dari gol penyeimbang Roni Sugeng pada laga Persikabo kontra Madura United. Tiga asis lainnya tercipta pada kemenangan 3-1 yang diraih Borneo ketika menghadapi Persebaya Surabaya. Jonathan Bustos (Argentina) mencetak dua asis dan Francisco Torres (Brasil) mencetak satu asis.
Tidak heran legiun asing kerap mengisi posisi ujung tombak tim Liga 1. Kualitas pemain asing diharapkan mampu memberi kontribusi gol bagi tim yang dibela. Pada pekan pertama, hanya lima tim yang tidak memainkan pemain asing sebagai striker, mereka adalah PS Sleman, Persebaya, Persela, Persikabo, dan Persita.
Hanya PS Sleman dan Persikabo yang memang tidak memiliki pemain asing pada posisi striker, dengan catatan terdapat slot pemain asing yang masih bisa diisi. Tiga tim lainnya sebenarnya memiliki pemain asing namun belum bisa diturunkan. Pemain tersebut ialah Alex Goncalves (Persita - Brasil), Ivan Carlos (Persela - Brasil), dan Wilkson (Persebaya - Brasil).
Sejak era Liga Indonesia Baru (LIB) pada tahun 2017 lalu, pemain asing selalu menjadi pencetak gol terbanyak. Striker Bali United, Sylvano Comvalius (Belanda) menjadi top skor dengan torehan 36 gol pada Liga 1 2017. Semusim setelahnya, giliran Aleksandar Rakic (Serbia) yang menjadi top skor ketika masih berseragam TIRA-Persikabo dengan catatan 21 gol. Kemudian, 28 gol yang dicetak Marko Simic pada musim 2019 mengantarkan pemain Kroasia tersebut menjadi pencetak gol terbanyak. Musim 2020 yang baru bergulir tiga laga juga menyajikan cerita serupa. Striker Persib asal Brasil, Wander Luiz menempati urutan teratas pencetak gol dengan catatan empat kali membobol gawang lawan.
Hal serupa juga sangat mungkin terjadi pada musim ini. Banyak striker asing yang sudah malang melintang di sepakbola Indonesia, artinya mereka memiliki profil tinggi dan pengalaman yang baik di kompetisi lokal. Bagi pendatang baru yang bermain di liga lain ketika Liga 1 berhenti, mereka memiliki keunggulan dari segi match fitness dan insting mencetak gol yang terasah pada laga kompetitif. Menarik dinanti bagaimana kiprah pemain berdarah asing pada Liga 1 20201.