Komposisi semifinalis Piala Menpora 2021 sudah lengkap. PS Sleman menjadi tim terakhir yang lolos ke tahapan tersebut usai menaklukan Bali United. Sempat bermain imbang 0-0 selama 90 menit, Super Elja sukses melaju usai memenangi duel adu penalti dengan skor 4-2. Gagalnya penalti Willian Pacheco usai ditahan oleh Ega Rizky menjadi penentu kelolosan PSS.
Susunan pemain
Bali United arahan pelatih terbaik liga 2018 dan 2019, Stefano ‘Teco’ Cugurra, tampil full team dalam formasi 4-3-3. Wawan Hendrawan kembali menjadi pilihan utama di bawah mistar. Made Andhika kembali ke sebelas awal, menemani Willian Pacheco, Haudi Abdillah, dan Ricky Fajrin. Trio gelandang pekerja keras mengisi susunan pemain di lini tengah: Hariono, Rizky Pellu, dan Fadil Sausu. Sementara trio Yabes Roni, Stefano Lilipaly, dan Ilija Spasojevic mengisi lini depan.
Sementara itu PS Sleman, yang turun dengan pakem 4-2-3-1, melakukan beberapa perubahan untuk mengatasi absennya pemain pilar. Irkham Mila mengisi pos Irfan Bachdim di lini depan. Sementara itu di lini belakang absennya Bagus Nirwanto dan Asyraq Gufron diisi oleh Arthur Irawan dan Fabiano Beltrame. Aaron Evans didorong sebagai gelandang bertahan bersama Kim Kurniawan untuk memperkuat lini tengah.
Susunan pemain kedua tim
Tidak efektifnya struktur rotasi Bali
Menghadapi PSS yang bertahan dengan blok menengah-tinggi 4-2-3-1, Bali sedikit kesulitan untuk melakukan progresi secara konstruktif. Opsi-opsi mereka di lini tengah tertutup oleh penjagaan perorangan PSS. Dua gelandang No. 8 mereka akan diikuti oleh pivot ganda PSS. Begitu juga dengan pemain No. 6 mereka yang berada dalam bayang-bayang penjagaan No. 10 lawan. Alhasil mereka hanya melakukan sirkulasi di areanya sendiri atau memainkan bola panjang ke lini depan.
Bali sebenarnya memiliki solusi terhadap hal ini, yaitu dengan melakukan rotasi struktur pemain. Mekanismenya biasanya dimulai dengan bek sayap dan gelandang tengah terdekat yang bermain lebih tinggi untuk menarik penjagaan lawannya masing-masing. Dengan bermain lebih tinggi, mereka mampu mendorong penjagaan PSS lebih ke dalam. Akibatnya ada ruang yang bisa dimanfaatkan pemain sayap, Lilipaly atau Yabes.
Sayangnya meski mendapatkan ruang, mekanisme ini kurang efektif bagi Bali United. Seringkali pemain sayap yang sudah turun ke ruang tersebut tidak diakses. Hal ini disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah timing operan yang tidak tepat dari bek tengah sehingga jalur operan sudah tertutup.
Bali gagal mengakses pemain sayap yang berada dalam situasi bebas
Penyebab lainnya adalah pemain sayap sudah drop ke ruang tersebut terlebih dahulu. Padahal bek sayap dan gelandang tengah belum naik. Akibatnya, blok pertahanan PS Sleman lebih mudah mengantisipasi pergerakan tersebut.
Struktur PS Sleman yang juga tidak efektif
Sama seperti Bali, struktur serangan PS Sleman juga jauh dari kata efektif. Super Elja kembali bermain reaktif pada laga ini. Mereka utamanya menunggu Bali dalam blok menengah sebelum melancarkan serangan balik cepat. Hanya saja di laga ini strategi tersebut cukup terhambat.
Alasannya adalah karena Bali sangat agresif dalam merebut bola kembali. Serdadu Tridatu secara total membuat 39 upaya tekel, lebih dua kali lipat yang dibuat PSS (19 kali). Agresivitas Bali tersebut berbuah kartu merah bagi Made Andhika. Sayangnya hal ini tidak dimanfaatkan oleh PSS.
Anak asuh Dejan Antonic tersebut banyak menyerang dengan permainan bola lambung langsung ke lini depan. Serangan kemudian dimulai dengan memenangi bola kedua. Sayangnya, strategi ini kurang begitu berhasil.
Selain karena garis belakang Bali dihuni oleh bek berpostur tinggi seperti Pacheco dan Ricky Fajrin, PSS kurang memiliki strategi yang memadai untuk memenangkan bola kedua. Beberapa kali pemain di lini kedua berposisi terlalu jauh dari sasaran sehingga sulit untuk menjangkau bola.
PSS gagal memenangi bola kedua
Selain itu, penjagaan man oriented yang diperagakan lini tengah Bali juga menghambat pemain tengah PSS memenangi bola kedua karena Bali akan terus mengupayakan situasi sama jumlah. Secara statistik, Bali membuat 66 intersep dan 31 pemulihan bola.
Kesimpulan
Setelah kemarin publik disuguhi oleh hujan gol antara Persib dan Persebaya, laga Piala Menpora kembali menghadirkan suguhan yang minim gol. Baik Bali United maupun PS Sleman tampil dengan struktur serangan yang tidak menimbulkan banyak ancaman bagi lawan. Meski demikian, kesiapan di fase adu penalti sukses membawa PSS lolos ke babak berikutnya.