Timnas Indonesia resmi mengumumkan 23 nama yang akan dibawa untuk menjalani Kualifikasi AFC Cup di Kuwait minggu ini. Skuat Garuda akan menjalani tiga pertandingan menghadapi tuan rumah Kuwait (8/6), Yordania (11/6), dan Nepal (14/6). Juara grup dan lima runner-up terbaik dari enam grup otomatis lolos ke Piala Asia 2023.
Setelah menjalani pemusatan latihan dan melakukan ujicoba melawan Bangladesh, Shin Tae-yong mencoret enam nama yang sebelumnya tergabung dalam skuat Timnas Indonesia. Mereka adalah Rio Fahmi (Persija), Rizky Dwi Febrianto (Arema), Irfan Jauhari (Persis), Ernando Ari (Persebaya), Evan Dimas (Arema), dan Egy Fikri (tanpa klub). Tiga nama terakhir dicoret karena cedera.
Lalu apakah 23 nama yang dipanggil memiliki kualitas yang mumpuni? Mari melirik statistik pemain-pemain timnas pada kompetisi klub musim lalu. Untuk pemain yang bermain di Liga 1, kami akan menampilkan beberapa statistik mencolok dalam bentuk persentil. Contohnya jika angka persentil pada suatu statistik pemain menunjukkan angka 87%, artinya ia lebih baik dari 87% pemain di posisi yang relevan dengan minimum 450 menit bermain pada statistik tersebut. Jika diasumsikan terdapat 100 pemain pada posisi tersebut, maka pemain itu berada di urutan ke-13.
Kiper
Pada posisi penjaga gawang, tempat utama tentu diamankan oleh Nadeo Argawinata yang memiliki catatan mentereng dalam save percentage dan cleansheet/90. Dua kiper lainnya yaitu Adi Satrio dan Syahrul Trisna juga memiliki statistik yang cukup baik dalam dua parameter yang berbeda.
Center Back
Empat bek tengah timnas memiliki tipe yang berbeda. Fachrudin Aryanto memiliki kemampuan penguasaan bola yang baik dan tangguh dalam duel udara dengan postur 185 cm. Rizky Ridho memiliki statistik tekel yang baik untuk menghalau serangan lawan. Sementara Alfeandra Dewangga dan Elkan Baggot merupakan bek tengah kidal yang bisa dipasang di bek tengah bagian kiri agar build-up Indonesia lebih efektif.
Fullback
Semua fullback timnas merupakan fullback modern yang bisa membantu serangan. Di sisi kanan terdapat Asnawi Mangkualam yang bermain di K League 2 dan Koko Ari yang memiliki catatan apik untuk statistik asis. Di kiri, Pratama Arhan dan Edo Febriansyah juga bertipe menyerang, namun beberapa statistik menyerang juga tetap tinggi.
Midfielder
Tiga gelandang tengah Indonesia yaitu Marc Klok, Rachmat Irianto, dan Syahrian Abimanyu tidak perlu diragukan lagi kualitasnya di Liga 1 ketika menyerang. Klok dan Irianto juga bisa diandalkan ketika bertahan. Meskipun kualitas bertahan Abimanyu tidak baik, namun kreativitasnya dalam membuat peluang dan asis bisa menjadi senjata ketika Timnas Indonesia membutuhkan gol.
Attacking Midfielder
Pada posisi gelandang serang, pemain utama tentu saja Ricky Kambuaya dengan produktivitas gol yang baik dan kemampuan dribel yang mumpuni. Stefano Lilipaly juga bisa bermain di posisi ini meski ia dominan bermain di sayap pada Liga 1 musim kemarin. Tidak ketinggalan masih ada pemain muda berbakat yaitu Marselino Ferdinan yang merupakan pemain terbaik di posisi ini untuk statistik assist/90 dan passing accuracy.
Winger
Untuk posisi sayap, Indonesia memiliki empat sayap dengan kecepatan tinggi. Kontribusi gol Irfan Jaya cukup tinggi pada awal musim bersama PSS, sementara Terens Puhiri bisa menyisir sisi kanan dan melepaskan umpan silang berbahaya. Dua sayap Indonesia lainnya yang bermain di luar negeri itu memiliki kaki kiri yang berbahaya.
Forward
Dua striker yang masuk skuat timnas bukan merupakan tipe striker murni yang memiliki catatan gol mentereng. Baik itu Muhammad Rafli atau Dimas Drajad merupakan pemain yang bisa menciptakan peluang bagi rekannya. Di level klub, Rafli bermain sebagai second striker di belakang Carlos Fortes dan Dimas terkadang bermain di sayap kiri karena posisi striker diisi oleh Aleksandar Rakic. Menarik dinanti bagaimana peran yang diberikan Shin Tae-yong untuk kedua pemain tersebut.