Persija sukses bangkit dari kekalahan di laga pertama. Tak tanggung-tanggung, Macan Kemayoran sukses mencukur lawannya tersebut dengan skor telak, 4-0. Gelandang naturalisasi, Marc Klok, menjadi bintang di laga ini dengan dua assist dari skema sepak pojok bagi Yann dan Marco Motta. Skema tersebut memang menjadi salah satu kunci Persija di laga kali ini dalam menciptakan peluang.
Susunan pemain
Borneo arahan Mario Gomez menurunkan pakem andalannya, yaitu 4-4-2. Meski demikian, mengingat kuatnya lini tengah lawan, Gomez sedikit menurunkan salah satu strikernya menjadi seorang pemain No. 10 sehingga formasi Borneo terlihat seperti 4-2-3-1. Duet Terens Puhiri dan Sihran Amarullah menjadi ancaman di kedua sisi sayap, ditopang Sutan Samma dan Komang Teguh di lini tengah.
Sementara itu, Persija masih menurunkan kekuatan terbaiknya. Pelatih kepala Sudirman hanya melakukan satu perubahan dari susunan 4-2-3-1 ketika kalah dari PSM. Pemain muda Nico Alfriyanto bermain sejak menit pertama di posisi sayap kanan. Sementara Riko Simanjuntak yang biasa bermain di posisi tersebut memulai laga dari bangku cadangan.
Susunan pemain kedua tim
Masalah kedua tim di babak pertama
Tumbukan formasi kedua tim menjadi masalah utama bagi kedua kesebelasan di babak pertama. Baik Persija maupun Borneo relatif kesulitan membongkar pertahanan lawan.
Persija melakukan bangun serangan secara konstruktif dari bawah. Kiper dan kedua bek tengah menjadi lini awal. Ditambah dengan Klok yang bermain dari posisi No. 6. Meski demikian, tidak ada pemain lain yang menjadi koneksi untuk bermain secara konstruktif. Bek sayap, gelandang tengah, dan trio pemain depan berada di area lawan. Alhasil Persija lebih banyak memainkan umpan jauh ke lini depan.
Problem yang sedikit berbeda dialami oleh Borneo. Secara struktur, mereka terlihat lebih antisipatif dan variatif dalam melakukan progresi melawan lini pressing Persija. Misalnya, salah satu gelandang akan turun ke lini belakang dan memungkinkan dua bek sayap bermain lebih melebar untuk memperluas area permainan. Kedua bek sayap bisa mengisi ruang yang tinggi di sisi sayap dan menekan garis pertahanan Persija. Gelandang sayap dan pemain depan kemudian mengisi ruang antar lini atau memberikan koneksi di lini tengah.
Ide ini sebetulnya memiliki potensi yang menjanjikan. Beberapa kali pemain Borneo berdiri bebas di ruang antar lini. Marc Klok, gelandang bertahan Persija harus bekerja ekstra karena banyaknya pemain lawan di area tersebut.
Salah satu celah Borneo di babak pertama yang kurang dimaksimalkan
Hanya saja, eksekusi Borneo dalam memanfaatkan celah tersebut masih kurang optimal. Beberapa kali mereka justru tidak mengakses pemain yang bebas di area tersebut. Terkadang eksekusi yang terlambat juga membuat pemain belakang Persija bisa mengantisipasi serangan Borneo.
Umpan panjang dan bola mati
Bangun serangan Persija yang mengandalkan bola panjang memang cukup terlihat. Secara statistik, akurasi operan mereka hanya sebesar 63%. Begitu juga dengan penguasaan bola yang hanya 40%. Persija terlihat memang tidak banyak memainkan bola secara konstruktif. Meski demikian, skema tersebut tampaknya sudah disiapkan oleh Persija. Terlihat dari struktur serangan yang menempatkan banyak pemain di area depan untuk memenangkan bola kedua.
Permainan direct Persija juga terlihat secara statistik. Pemain-pemain Macan Kemayoran tercatat memenangi 5 dari 9 duel udara yang dilakukan. Begitu juga dengan rataan umpan silang dengan 4 percobaan sukses dari 8 kiriman bola ke kotak penalti lawan.
Pemain berpostur tinggi seperti Simic memang banyak diandalkan. Tetapi kesalahan antisipasi pemain Borneo juga berperan. Seperti momen gol kedua Persija yang dicetak Osvaldo Haay, di mana pemain belakang Borneo gagal mengantisipasi umpan panjang dari Andritany.
Bola mati juga menjadi kunci Persija mengoptimalkan pemain jangkungnya. Marco Motta dan Yann Motta masing-masing mencetak gol perdananya bagi Persija memanfaatkan umpan ciamik Marc Klok. Selain faktor pemain, set-up sepak pojok Persija yang menumpuk pemain di area gawang turut berperan mengganggu lini pertahanan lawan dan menghasilkan angka bagi Persija.
Setelah unggul, Persija lebih nyaman memainkan bola. Borneo yang bermain lebih terbuka guna mencari gol, justru meninggalkan lubang di areanya. Hal ini dimanfaatkan Persija dengan beberapa kali mencari kombinasi di ruang antar lini Borneo dan bisa menciptakan beberapa peluang berbahaya.
Pasca unggul, lini tengah Borneo tidak sekuat di babak pertama dengan banyaknya celah yang bisa dimanfaatkan Persija
Kesimpulan
Persija sukses meraih kemenangan perdananya secara gemilang. Tanpa permainan yang 'cantik', Persija mampu memanfaatkan kelebihan pemainnya dan mengeksploitasi kelemahan lawan. Tiga poin ini sekaligus membuka harapan lolos ke babak berikutnya.